Mama sembuh dari KANKER berkat “Positive Thinking”

Mama… Klo denger kata ini, kamu pasti timbul perasaan sayang, kangen, ingin melindungi…

Hal itu sama dengan gua, dua tahun yang lalu, beberapa bulan setelah papa meninggal… tiba-tiba mama dengan perasaan ditahan menelepon gua dan memberikan kabar yang paling gua takuti selama ini, “Dek, mama kena kanker rahim.. udah 2 tahun, mama simpen ini supaya kalian ga khawatir dan ikut sedih, apalagi papa, klo papa tahu belum tentu papa masih bisa bertahan sampe april kemarin…” apa yang gua rasakan??? mending disambar gledek sekaligus rasanya, orang yang paling gua sayangi sudah pergi ninggalin gua, sekarang mama terancam meninggalkan anak-anaknya yang sayang banget sama dia….

Gua sempet merasa Tuhan ga adil sama gua, papa orang yang sangat baik dan selalu memikirkan orang lain daripada diri dia sendiri, pergi begitu cepat… Mama yang ikut banting tulang demi keluarga, yang udah bikin gua bisa jadi “orang” seperti sekarang, terancam pergi karena kanker yang bermukim di rahimnya…

Lalu, klimaksnya pada April awal tahun ini, tiba-tiba mama tlp dan bilang udah ga kuat, selang beberapa jam gua ditlp sama cici dengan kabar, mama terjatuh pingsan dan sekarang otw ke rumah sakit… Tanpa sepengetahuan siapapun, gua mesen tiket pesawat dan segera terbang ke Medan, dengan seribu perasaan campur aduk di hati…

Beberapa jam setelah gua sampai di rumah sakit, tiba2 mama kejang-kejang ga karuan, muka dan sekujur tubuhnya menguning seperti orang yang sudah ga bernafas, panik melihat situasi, gua dan saudara2 kabur keluar manggil suster dan dokter, denagn sigapnya suster menggotong tabung oksigen dan langsung dipasangkan ke mama, satu ujian pertama terlewati… mama kembali bernafas normal, ternyata dia kehilangan oksigen cukup banyak, paru-parunya berfungsi tidak normal…

Cici dan kakak iparku hanya bisa duduk terdiam dan menangis, tak ada yang bisa gua lakukan saat itu, hanya bisa berusaha menenangkan diri dan mengingatkan keluarga, “ingat apa yang mama ajarkan pada kita sejak kecil, kita selalu diajari untuk berpikir positif maka jadilah kehendak-Nya”, cici mengiyakan dan mulai tenang…

Beberapa saat setelah itu mama kejang-kejang lagi, mukanya kembali kuning, mulutnya mengeluarkan sedikit busa, sementara oksigen sudah terpasang di hidungnya, kembali suasana panik, suster berlarian datang dan membuka keran oksigen sampai posisi paling besar, tabung indikator oksigen bergelembung seperti air mendidih yang bergolak… Mama kembali tenang dan bernafas normal, mama terlihat sangat lelah dua kali melewati saat menegangkan yang hampir merenggut kesempatannya untuk terus mengajari anak-anaknya untuk berpikir positif…

Suasana sangat tegang, oksigen sudah dalam posisi keran terbuka maksimal, kalau sampai mama kejang lagi, sudah tidak bisa dilakukan apa-apa lagi… kembali mengingat ajaran mama soal berpikir positif untuk menenangkan diri, sekarang yang harus diingatkan bukan keluarga, bukan dokter maupun suster, tapi Mama…

Gua mendekati mama dan berusaha mengingatkan mama,”Mama, hilangkan semua beban yang ada di kepala, jangan pikirkan anak-anak mama yang udah pada gede ini, jangan pusing soal bagaimana kita merawat mama, dan berapa biaya yang harus dikeluarkan, berpikir positif seperti yang mama ajarin sama kita, kalau mama berpikir positif, mama akan sembuh, mama ga usah pusing siapa yang merawat mama, karena mama akan sehat-sehat aja, dan tak ada biaya besar yang harus dikeluarkan karena mama PASTI sembuh…”

Puji Tuhan, mama lebih tenang biarpun dia tidak bisa berhenti memikirkan orang-orang yang disayanginya harus meluangkan waktu untuk memikirkan dia, itulah mama, dalam kondisi begitupun, yang dia pikirkan hanya orang lain, bukan dirinya sendiri…

Tapi, beberapa saat setelah itu, mama kembali kejang, aku yang berusaha berpikir positif jadi susah tenang, panik dan hanya bisa mengingatkan mama yang sedang kejang untuk tenang, “mama tenang, mama tenang, ga akan kenapa-kenapa, mama tenang please…” hanya itu yang bisa dilakukan, tiba-tiba mama yang sedang kejang bisa berkata-kata, “iya mama tenang, mama harus tenang, mama harus tenang…” badannya mulai tenang, dan berhenti kejang, padahal suster udah tidak bisa melakukan apa-apa…

Kondisi yang berulang kali terjadi membuat gua dan keluarga memutuskan untuk memindahkan mama ke ruang ICU, hari pertama di Medan yang menegangkan…

Mama dipasang berbagai kabel dan selang di mulut,hidung, dimana-mana… Begitu menderitanya mama yang biasa bebas melakukan apapun semau mama, harus berdiam diri di kasur rumah sakit…

Kita hanya bisa masuk ke ruangan ICU bergantian, cerita demi cerita dicurahkan mama pada kami, inti dari semua cerita mama hanya satu… Mama takut menyusahkan orang-orang yang disayanginya…

Kami berusaha meyakinkan mama, kalau tak ada satupun diantara kami merasa susah, repot atau keberatan untuk merawat mama yang udah berhasil membuat semua anak-anaknya menjadi orang yang berguna… Bahkan kami sangat senang punya kesempatan untuk merawat mama…

Biarpun mama tak bisa menghilangkan pikiran itu, tapi mama terlihat lebih bisa menerima keadaan… Tak lama kemudian, dokter Mama datang, satu prediksi awal, kata dokter kemungkinan kanker yang ada dalam tubuh mama sudah menjalar ke otak, makanya mama bisa kejang seperti tadi…

Cici duduk menangis di ruang tunggu ICU,Koko sulung gua terduduk didepan pintu ICU sambil memegang kepalanya… Nothing to do… hanya bisa menunggu hasil, itu yang ada dikepala mereka… Koko gua yang kedua mengingatkan gua soal perdebatan kita beberapa bulan lalu semalam suntuk tentang buku The Secret, yang berarti ada yang bisa dilakukan, one litle simple thing “Berpikir Positif”, aku mendekati cici yang sudah lebam matanya akibat nangis, ketakutan, dan emosinya sudah tidak karuan… “Cici.. setiap kali gua punya masalah, setiap kali gua sakit, hanya dengan berpikir gua pasti sembuh, gua sembuh dalam waktu singkat bahkan lebih cepat dari reaksi obat, coba dipikirin seringkali saat orang sakit kepala, terus minum obat, beberapa saat setelah minum obat, orang itu merasa sehat dan sudah tidak sakit kepala, padahal obat yang diminum sebenarnya belum bereaksi, bahkan mencairpun belum, itu bukti nyata yang tidak orang sadari bahwa sugesti dari pikiran bisa menghasilkan banyak hal, jadi kita hanya perlu berpikir positif dan mama pasti sembuh…” Besok pagi, dokter datang dan membawa hasil lab, pertama dia heran melihat hasil lab dari sample kanker yang diambil dua hari yang lalu, hasil lab dari singapura menyatakan kanker mama memang kanker ganas, tapi hasil lab ini sama persis dengan hasil dua tahun yang lalu, ini sangat sangat jarang terjadi, kedua kanker dalam tubuh mama tidak menjalar ke otak, mama kejang karena paru-parunya yang berfungsi kurang maksimal.

Singkat cerita mama keluar dari rumah sakit beberapa hari kemudian, mama menjalani radiasi (tahap terakhir sebelum penderita kanker di kemotherapy), dokter hanya bisa berkata, ini satu-satunya jalan untuk memperpanjang umur mama, setiap hari mama diradiasi, sangat sakit rasanya diradiasi, dari luar apalgi saat radiasi dari dalam, mending mati deh, kata mama… tapi karena mama selalu berpikir positif dan masih selalu memikirkan orang lain yang disayanginya bakal sedih, mama bertahan menjalani pengobatan…

Waktu radiasi berakhir, sebulan penuh mama diradiasi, penderitaan demi penderitaan dia jalani… tiga bulan setelah radiasi, dokter melakukan check up, “kita liat hasilnya, ada berbagai kemungkinan, bisa saja kankernya berkurang, bisa juga malah semakin merajalela karena diradiasi” kata dokter.

Hasil keluar dan dokter membukanya, dengan sedikit bingung dan dengan wajah tidak percaya dokter bilang… sepertinya ada kesalahan, hasil menunjukkan kanker yang sudah berdiam dalam tubuh mama bertahun-tahun ini, hilang begitu saja.. ini tidak mungkin kata dokter, pasien dengan kanker stadium tiga hanya bisa dirawat terus menerus supaya memperpanjang usianya… Dokter menganjurkan cek dengan berbagai cara, dan hasilnya??? Mama memang sembuh!!!! Tuhan sangat sayang sama mama, sudah cukup kesedihan mama ditinggalkan papa, mama tidak boleh sedih lagi, mama tidak boleh menderita lagi, mungkin itu yang terjadi…

Mama diberi kesembuhan, kankernya dijauhkan dari tubuhnya, kabar itu gua dapatkan lewat telepon beberapa menit setelah cici mendapatkan hasil dari dokter… Thanks God, gua cuma bisa menangis terharu karena beribu kebahagiaan dalam diri gua… karena kegirangan, gua sibuk menelepon semua orang yang selama ini ikut sedih memikirkan apa yang diderita mama, biar semua orang itu tidak lagi bersedih, dan bisa ikut berpikir positif….

Karena positif thinking itu pasti dan memang membuahkan hasil yang positif…..!!!!!!!

Tulisan ini tertuang demi kebahagiaan semua orang yang membacanya, percayalah… hanya dengan berpikir positif, banyak hal positif yang terus berdatangan menghampiri kita….

Love you Mom…

Kakak Ipar Ketiga, Cici, Mama, Kakak Ipar Kedua, NG,Mili,Mia,JC


Dua manusia narsis yang gua sayangi...


Funky Mom 'n My 2nd Brother

6 responses to “Mama sembuh dari KANKER berkat “Positive Thinking”

  1. Deddy…..
    Seneng banget denger your Mom skrg dah sepenuhnya sehat.
    Kadang g pun masih sangat susah ngebujuk pikiran g buat positive thinking.

    Itu juga yang terjadi sama Alm.Bokap g.
    Alm. kehilangan pikiran positifnya.
    Dia sll beepikir bahwa Tuhan ga adil n dia ga Akan pernah sembuh.
    Itu terus dibawa Bokap g sampe akhir hayatnya.
    Semua orang sll berusaha supaya Bokap mau merubah pikirannya.
    G sangat sedih karena Bokap ga bisa merubah pikirannya untuk berjuang n hidup….

    G cuma bisa bilang dalam hati,Tuhan bawa Papa supaya Papa ga sakit n menderita lagi.
    Selama hidup Bokap sudah sangat menderita karena sakitnya n pikirannya yang takut keilangan g,anak semata wayangnya……

  2. kisah pak deddy sendiri ato repost pak,??

  3. that’s the power of mind, the power of law of attraction, thank u for sharing it with us..bravo my friend!!:)

  4. @ ci phi2… Thanks ya ci… ya gitulah, semua org punya jalan hidupnya sendiri, kita-kita yang maish bisa, ya harus selalu berpikir positif dan lebih baik lagi klo bisa membuat orang disekitar kita ikut berpikir positif, keep positive, Gbu… Thanks

  5. @toeidpoenya : kisah saya id…

  6. @ ci Miwan : ini fakta ci… nyata dan saya alami sendiri, bertahun2 saya diajari dan ga sepenuhnya percaya, tapi makin hari makin byk contoh klo posthink bener2 bikin saya jadi makin mudah jalani hidup.

Leave a reply to Selvy Cancel reply